TelkomVision (nama resmi perusahaan PT Indonusa Telemedia) adalah perusahaan patungan antara Telkom Indonesia dan Trans Corp yang bergerak di bidang stasiun televisi berlangganan dengan kantor pusat yang berada di Jakarta, Indonesia. Saat ini TelkomVision memberikan layanan siaran televisi kabel, televisi satelit, dan televisi protokol internet. TelkomVision menyiarkan siarannya lewat satelit Telkom-1 (C-Band).
TelkomVision didirikan pada tanggal 7 Mei 1997 oleh empat perusahaan konsorsium yaitu
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI), PT Telekomindo Primabhakti dan PT Datakom Asia dan kemudian
terus tumbuh dan berkembang dalam bisnis siaran televisi berlangganan di
Indonesia.
Seiring dengan perkembangan bisnis tersebut, TelkomVision mengalami
beberapa kali perubahan struktur kepemilikan saham dan Telkom sebagai
salah satu BUMN
sekaligus perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia mencoba untuk
tetap eksis menjadi pemegang saham mayoritas TelkomVision dengan
kepemilikan saham saat ini sebesar 99,54 % dan sebesar 0,46% saham
TelkomVision dimiliki oleh PT Multimedia Nusantara (METRA) dengan total
modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp. 647,5 Milyar posisi 31
Desember 2011.
Sebagai perusahaan yang mayoritas sahamnya sempat dimiliki oleh
Telkom sekaligus menjadi satu-satunya TIME operator di Indonesia,
TelkomVision diposisikan sebagai bisnis media dan edutainment yang
merupakan bagian dalam bisnis TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment)
tersebut, sehingga kedepan bisnis televisi berlangganan TelkomVision
akan terus dikembangan baik dari sisi program, jenis dan media layanan
dengan inovasi-inovasi terbaru.
Produk layanan DTH (direct to home) prepaid (prabayar) menjadi andalan TelkomVision sekaligus pelopor bagi bisnis televisi berlangganan milik pemerintah ini sampai sekarang, dengan layanan tersebut pelanggan dimudahkan untuk memilih program dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk mengembangkan pelanggan DTH postpaid (pascabayar) TelkomVision melakukan sinergy dengan Telkom dengan meluncurkan bandling produk Speedy-YES TV dengan target market semua pelanggan Speedy Telkom dalam mengoptimalkan kerjasama sinergy Telkom Group.
Seiring tuntutan perkembangan industri yang berbasis media dan
edutainment yang semakin beragam dan dinamis, mulai tahun 2011
TelkomVision hadir dengan logo dan semangat baru untuk memperkuat
komitmen dan posisinya sebagai penyedia layanan TV berbayar yang terbaik
kepada pelanggan melalui program-programnya yang inspiratif, yang
ditujukan untuk memperkaya kehidupan pelanggannya.
Logo baru
TelkomVision mengangkat tema menyerupai bintang yang menunjuk ke 5 arah
yang melambangkan harmonisasi antara 5 elemen kehidupan, serta visi
TelkomVision yang menyatukan berbagai layanan multimedia.
Di masa mendatang, secara berkesinambungan TelkomVision berencana
akan terus melakukan pengembangan produk layanan dengan tetap
mengoptimalkan program sinergy dengan Telkom Group. Pada tahun 2011
telah diluncurkan produk IPTV ”Groovia TV” dan akan terus dikembangkan
untuk televisi mobile, Value Added Service (VAS), dan interactive content,
dengan pengembangan layanan yang berorientasi kepada konsumen, serta
inovasi dan perbaikan yang berkesinambungan, TelkomVision optimis untuk
bisa menjadi yang terdepan di industrinya.
Pada tahun 2013, pengusaha nasional Chairul Tanjung melalui perusahaannya yaitu Trans Corp membeli 80% saham TelkomVision, meskipun pada awalnya keputusan ini sempat ditentang oleh DPR RI.
Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat juga ikut untuk menyelesaikan
penjualan salah satu aset Telkom ini dengan alasan selama dipegang oleh
Telkom, TelkomVision terlihat stagnan dalam hal penghasilan meskipun
memiliki prospek bagus sebagai salah satu pemain lama di bisnis televisi
berlangganan.
Kedepannya Telkom dengan sisa 20% saham akan lebih fokus kepada
infrastruktur sementara Trans Corp fokus kepada pengembangan konten.